Monday, April 6, 2015

Aku bukanlah aku...

Ketika kita bukan lagi kita...

Saya bukan lagi saya...

dan keadaan ini bukan lagi atas kemauan ku..

aku bukan lagi yang dulu..

bukan seorang yang menapaki hari dengan senyum mengembang setiap saat..

aku bukanlah yang dulu..

kini...

semua berubah...

entah apa alasanku untuk berubah..

tapi kini aku bukanlah aku yang ku kenal..

Tuesday, March 3, 2015

Nikmat Bersyukur :)

Tak henti aku berucap "alhamdulillah", bukan karena aku menang arisan tapi lebih dari itu setiap saat aku merasa sudah sangat disayangi Allah.
Aku merasa setiap langkah selalu ada kemudahana, setiap saat selalu ada kebahagiaan.
Allah benar-benar memberiku energi luar biasa dalam hidup untuk terus bebenah diri agar jadi hamba-Nya yang lebih taat.
Mengingat Allah membuatku merasa sangaaat kecil, bahkan dari sebutir debu.
Mengucap nama Allah dengan hati dan pikiran yang tenang selalu membuatku menangis dan seakan teringat dosa-dosa yang telah lalu.
Diriku dipenuhi dosa sampai aku merasa tidak ada seecuilpun kebaikan yang aku lakukan untuk-Nya.

Alhamdulillah..
Dengan sebegitu banyaknya dosa dan khilaf ini, Allah masih memberiku kesempatan-kesempatan baik untukku dalam memperjuangkan masa depanku.
Kesedihan yang dahulu dgantikan Allah dengan kebahagiaan luar biasa saat ini.
Kesulitan dahulu juga dgantikan Allah dengan kemudahan-kemudahan yang tak terbayangkan.

Ini hal sepele. Menurut kalian..
Tapi menurutku, bersyukur setiap saat membuatmu merasa cukup dan selalu bahagia.
Bahkan ketika ada 'ujian', kita bisa tetap bersyukur.



***

Berbicara tentang 'ujian'...
Diantara ribuan kebahagian yang aku rasakan saat ini, ada 'ujian yang sedang aku hadapi. Untuk keluargaku juga pastinya.
Aku sakit. Memang bukan penyakit sangat amat berat, tapi aku harus rutin minum obat setiap hari tanpa putus selama 6 bulan ini.
Lagi-lagi aku bersyukur, aku masih bisa  menjalani aktivitasku dengan baik.
Aku sehat (tampaknya) tapi ada sesuatu yang lain di tubuhku.
Alhamdulillah, dukungan keluarga membuatku merasa semangat.
Ayah, ibu tidak absen mengingatkanku minum obat setiap harinya, bahkan mengecek jumlah tabletnya untuk sekedar memastikan kalau aku benar-benar minum obat :)
Segala puji bagi-Mu atas semua rahmat-Mu..

Allah menjanjikan akan mengabulkan doa hamba-Nya yang meminta kepada-Nya.
Itu peganganku. Itu yang selau aku ingat.
Aku selalu meminta agar keluargaku dijauhkan dari segala marabahaya, penyakit, dan kejahatan.
Dari siksa api neraka, siksa kubur, fitnah dajjal, maupun godaan syeitan yang terkutuk.
Akupun selalu berucap di hadapan Allah sesaat setelah shalat, berikan selalu kesehatan untuk orangtuaku, panjangkan umurnya,
angkat penyakit yang mungkin ada di tubuhnya, jaga selalu mereka seperti mereka yang selalu menjagaku, adik, dan kakakku sampai saat ini dengan penuh cinta kasih.

Aku bersyukur untuk apapun yang ada di hidupku.
'ujian' yang aku (dan keluarga) hadapi untuk menaikkan derajatku di mata Allah
sakitku menjadi penggugur dosaku, begitupun ibu.


Semoga keluarga dan saudara-saudaraku selalu dilindungi, dilimpahkan rahmat dan rezeki-Nya oleh Allah SWT. Aamiin.

***




-Aku yang sangat mencintai keluarga dan agamaku-

Thursday, January 15, 2015

Ucap Syukurku.

Alhamdulillah..
Segala puji bagi-Mu ya Allah..
Terima kasih..
Hatur nuhun pisan untuk segala bentuk kasih sayang mu..

Sudah dua minggu terakhir ini aku mengakhiri masa menganggurku.
Aku lulus September 2014 setelah 5 tahun menjalani rutinitas perkuliahan di UNJ. Sarjana sih idealnya 4 tahun ya? tapi namanya realita ya begini. Lulus dengan mengoleksi segala bentuk handout selama 10 semester disana. Kebayang kan berapa kalau diuangkan pada penjaja barang bekas?

Oke, lulus 5 tahun tapi banyak sekali lika-likunya. Banyak sekali hambatan yang membuatku seperti ingin menyerah saat itu. Bayangkan lagi, aku harus mengganti judul saat Seminar Proposal Penelitian, judul barunya pun aku kurang paham. Kemudian setelah berusaha sekuat pikiran, aku maju untuk mempresentasikan hasil penelitian pada  Seminar Hasil Penelitian.

Kamu tahu apa? Aku tidak lolos, dengan kesalahan yang yaaa tidak cukup fatal dan aku rasa bisa aku perbaiki satu sampai dua minggu. Namun, penguji sepertinya belum mengijinkanku untuk maju ke tahap selanjutnya. Itu berarti aku harus bersabar sampai semester depan. Ini titik dimana aku merasa sudah sangat putus asa.

Bagaimana tidak, menurutku aku sudah sangat berjuang baik pikiran, tenaga, waktu, bahkan materi untuk menyelesaikan skripsi itu tetapi seakan perjuangan itu tidak sama sekali dihargai. Karena skripsiku mengenai pengembangan produk berupa bahan ajar cetak, dengan begitu aku sudah sangat banyak menghabiskan uang bulananku sampai-sampai aku rela hanya makan dengan telur ceplok dan kecap setiap hari atau bahkan seharian tidak makan karena terlalu fokus pada skripsi.

Ya begitulah..
Rasanya pahit dan tidak ingin aku ingat-ingat lagi.

Sampai akhirnya aku lulus dan wisuda.

Sehari setelah wisuda sudah semakin rajin mencari informasi mengenai lowongan pekerjaan.

Sampai satu bulan....
dua bulan...
tiga bulan...
belum juga ada pekerjaan yang menghampiriku.
Sesi interview di beberapa perusahaan tidak dapat hasil yang memuaskan.

Saat itu aku kembali merasa pupus harapan..
Tidak ada semangat dan aku hanya mengurung diri di rumah dan sebisa mungkin untuk tidak bertemu atau sekedar hang-out dengan teman-teman. Bukan hanya belum dapat pekerjaan, tetapi memang karena belum ada penghasilan jadi aku berusaha untuk diam di rumah agar tidak menghabiskan uang.

Ketika itu aku berpikir..
dan sudah ada di titik keputus-asaan..
"Kenapa aku tidak seberuntung teman-temanku?"
"Kenapa aku selalu saja gagal?"
"Kenapa aku tidak pernah bisa bahagiakan orang tua?"
"Kenapa banyak sekali halangan ketika aku ingin mencapai sesuatu?"
..
dan kenapa-kenapa yang lain.
aku pasrah.


Sampai akhirnya.......


Ketika salah seorang temanku memberi info lowongan pekerjaan di salah satu BUMN, aku memberanikan diri untuk ikut mencoba. Rezeki tidak akan tertukar. Begitu yang aku yakini.
Dengan segenap keberanian dan ilmu yang tidak seberapa, aku ikut untuk tahap interview.

seminggu...
dua minggu..
tiga minggu..


Belum juga ada kabar..

Sampai suatu sore, aku menerima telepon yang mengatakan bahwa aku bisa mulai bekerja pada 2 januari ini. Bersyukur bukan main. Walaupun status kerjanya masih PKWT tetapi aku amat sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari department yang aku minati. Dan alhamdulillah, keluargaku merestui dan selalu mendoakan. Aku bertekad ingin terus menggali ilmu agar bisa berkontribusi lebih banyak di tempat ini.


...
Memang ya, Allah selalu memberi kemudahan setelah kesulitan dan pemberian itu tidak terduga. Sesuatu yang sudah sangat diharap-harapkan bahkan tak kunjung di ridhai Allah, tetapi sesuatu yang tidak terpikirkan kita dapatkan, Allah bisa kabulkan. Allah benar-benar pemberi pertolongan ketika kita sedang sangat jatuh dan hanya memohon kepada-Nya.

Saat ini fokusku adalah keluargaku. Dan pada saatnya nanti, Allah akan mengabulkan doa-doaku. Sayangku pada Allah dan keluarga bahkan lebih dari sayangku pada diri sendiri.
Semoga aku dan keluarga selalu dalam lindungan-Nya, dijauhkan dari segala macam marabahaya, penyakit, kejahatan, senantiasa dilimpahkan rezeki halal serta hidup rukun dan penuh cinta kasih.

Amin ya rabbal'alamin.

Tuesday, January 13, 2015

(Katanya) Life must go on!

Hidup harus terus berjalan. Begitu kata semua orang. Kita semua harus setuju, bahwa.. Apapun kepahitan, kegagalan, kesedihan, kekecewaan, dan tetek bengeknya yang menyakitkan itu mau gak mau.. suka gak suka.. rela gak rela... akan dihadapi dan kita lewati walaupun dengan cara kita masing-masing. Lagi lagi, life must go on!

Tiap orang beda karakter, beda menghadapi masalahnya. Ada tipe yang gak terlalu memikirikan masalah, bahasa kekiniannya mungkin, nyelow ajeeee!
Ada tipe yang mikiriiiiin banget, padahal cuma masalah sepele, bahasa kekiniannya mungkin, baper a.k.a Bawa Perasaan! (udah cukup gaul kan gue ngerti bahasa-bahasa abege jaman sekarang).

Dari karakter itu, cara seseorang menghadapi bahkan menyelesaikan masalah juga beda-beda. Tipe yang nyelow cenderung menutupi masalahnya, jadi diluar terlihat ketawa-ketiwi tapi dalemnyaaaaa.. remuk! :p
Dan kalau tipe yang baper itu cenderung labil banget. Ada masalah dikit... galauuu, dapet sms salah kirim dari gebetan... senengnya kebangetan, ditegur sama nyokap karena pulang malem malah marah-marah pengen kabur.

Gitu.. beda-beda.

Jangan maksain orang lain berpandangan seperti yag kita lihat.
Masalah orang lain yang menurut mereka beraaat banget, tapi menurut kita sepele jangan lantas menilai orang itu lemah dengan bilang, "Halaaah, masalah gitu doang dipikiran! Gue aja... (blabla)"


Berusahalah menghargai setiap cara orang lain menjalani hidupnya.
Boleh berkomentar, tapi pakailah kata-kata yang sekiranya tidak menyakiti hati orang lain.
Kalau kita saja ingin dihargai, kenapa kita tidak lebih dulu menghargai orang lain?


Tidak susah menghargai orang lain dan akhirnya saling menghargai satu sama lain..
hanya dengan merenungi "Kalau gue jadi elo gimana yaa?"


Sekarang mah gini aja, 
Jalanin hidup masing-masing, saling menasehati dalam kebaikan, saling menghargai satu sama lain. Berbuat baik sebanyak-banyaknya. Nikmatin hidup.
Jangan lupa tersenyum dan bilang, " Terima kasih Tuhan atas hidupku yang begitu indah"

Saturday, August 16, 2014

my newpost.

Hai, guys :)

Hari ini mau ceritaaaaaa yaaaa..
Simple aja gak pake kata-kata puitis, gak pake analogi-analogi, gak pake nginggris.
Karena cuma pengen cerita  tentang....... MIMPI!

Iya iya mimpi cuma bunga tidur.
Cuma indah pas tidur aja, kalo udah bangun...... hah! Boro-boro! PAIT~

Tapi gini...
Mimpi gue ini ada sangkur pautnya sama pikiran-pikiran galau gue.
Entah gue lagi mikirin apa, dan pikiran gue ini berlandaskan apa, tapi jadi kepikiran terus.
Nah, bingung kan lo?
Guepun demikian adanya..... BINGUNG!
dan heran sama diri dan pikiran gue. Kenapa bisa begini yaaa?


*bentar ya gue makan dulu*
*sambil nyeduh popmie*


Oke gini, gue punya salah satu temen main cowok. Dibilang deket ya deket, karena kalo main dan minta anterin kemana-mana sama dia. Tapi deketnya masih dalam batas kewajaran, bukan temen tapi mesra loh.
Udah trauma gue digantungin! Rasanya tuuuuuuh..... perih! (out of topic kan, dipancing sih!)
Iya, dia juga bukan salah satu temen yang terlalu deket juga, ada yang lebih deket lagi. Tapi gue punya 'sesuatunya' sama yang pertama itu.

Doi gak ganteng broh! Biasa aja, biasa banget..
Gue ngeliat dia sosok yang bener-bener pekerja keras, pinter, taat ibadah juga.
Walaupun ya pandangan dia terhadap cewek, bisa gue nilai nihil banget.
Di mata dia, kalo pacaran ya pacaran. Ngerti gak?
Saat pacaran, pasangan tuh cuma persinggahan. Gak ada kata serius, dan manisnya di awal doang.
Setelah sebulan jadian sama dia, lo pasti ngerasa asing pas jalan sama dia.
Karena super cuek, dan gak peduli.
Lo bisa jadi nomer kesekian puluh dalam hidupnya.
beda sama cowok-cowok lain yang 'berusaha' menempatkan ceweknya di nomer satu!
atau setidaknya nomer 2 setelah keluarganya :|

Iya dia kayak gitu, miris deh lo kalo denger dan liat kisah cinta dia sama ceweknya.
Gue sempet mikir, jangan sampe nanti gue punya pasangan kayak gitu.
Dicuekin, dibiarin, dianggurin.
Di-sms kalo butuh doang. Ngerjain tugas-tugasnya misalkan. Nyesek gak lo?

Tapi sampe suatu ketika..
Tiba-tiba gue mikir..
Duh... kalo suatu saat jodoh gue ternyata dia gimana ya?
Kalo suatu saat gue dan dia dipertemukan dan akhirnya saling cinta gimana ya?
Kalo ternyata dia yang dikirimkan Allah untuk ngedampingin hidup gue gimana ya?

Serius, gue mikir kayak gitu!
Bener-bener tiba-tiba! Gak ada rekayasa.
Lah kan bingung dong gue..
Pertama-tama gue senyam-senyum aja.
Gue geli sendiri. Gue biarin pikiran2 gak penting kayak gitu.

Tapi, setiap kali gue ketemu..ngobrol..main..curhat..
Loh kok rasanya lain?
Gue yg ngerasa lain, dianya mah biasa ajaaa!
Gue jadi kepikiran apa yang gak sengaja gue pikirin itu..
Karena memang basicnya gue orang yang pemikir!
Apa-apa dipikirin dah..

Dianya juga selalu ada buat gue brooooh!
Ati-ati banget nih, secara gue orang gampang meleleh :|
Diantara temen-temen yang lain, emang dia yang paling peduli sih.
Mungkin sama yang lain juga, tapi dengan dia kayak gitu ditambah pikiran macem2 gue. Laaaah makin jadi!
Ngeri aja jadi cinta beneran ini...

Kalo gue lagi sakit, dia ngehibur..ngedoain..
Kalo gue butuh kemana, dianterin..
Emang dia orangnya baik sih, gak perhitungan sama temen-temennya.
Guenya ke-geer-an! haha. Ya namanya juga cewek.

Sampe sekarangpun kalo gue ngobrol berdua, yang dengerin bukan cerita dia tentang ceweknya.
Tapi yang ada di otak gue, cuma.. "gimana ya kalo ternyata dia masa depan gue?"
Itu doang! Sumpah dah..

Entah kenapa ada keyakinan juga dihati gue.
Saat gue berpikiran kayak gitu, kadang hati gue bilang..."Halah, pikiran lo doang itu! gak mungkin"
Kemudian ada suara lain yang bilang..."Dia itu jodoh lo, dia masa depan lo. Dia jawaban dari doa-doa lo!"
ANEEEEH!
Gue kadang suka diem, terus merem. Semacem merenung.
Dan hati nurani gue bilang..." "Dia itu jodoh lo, dia masa depan lo. Dia jawaban dari doa-doa lo!"
Beberapa kali denger suara hati yang begitu tanpa ada suara-suara penolakan lainnya.
Makin bertanya-tanya lah gue ini..


Sampai suatu hariiiiiii..
Tepatnya tadi malem..
Gue mimpiin diaaaaaa! bersama dengan lelaki yang pernah menggantungi saya bertahun-tahun. HAHA!
Dan yang bikin nyeeessss.
Di mimpi itu, gue dan dia berperan sebagai..... PASANGAN!
Dia begitu membuat gue bahagia, membuat gue merasa gue cewek yang sangaaaat beruntung.
Semua terasa nyata, dan mungkin kalo ada CCTV, gue tidur sambil senyum-senyum gak jelas.
Karena memang bahagiaaaa banget.
Berbanding terbalik sama sifat nyatanya dia.
Di mimpi itu, gue lagi-lagi merasa sangat yakin kalo gue sama dia adalah satu, yang mungkin akan dijodohkan Tuhan suatu hari nanti. Sangat yakin.

Sampe akhirnya gue bangun dan gue sadar itu mimpi.
Sambil menuju kamar mandi buat wudhu, gue mikir kok gue bisa ya mimpi kayak gitu.
Ada yang bilang orang yang ada di mimpi lo adalah orang yang lagi lo pikirin sebelum tidur.
Dan coba gue inget-inget, sebelum tidur gak sama sekali gue mikirin dia.
Tapi kenapa mimpinya begini. Seakan mempertegas apa yang gue pikirin selama ini.
Semakin bikin yakin.
Ketika gue yakin, gue juga ngeyakini diri gue kalo itu cuma khayalan lo aja.
Tapi keyakinan itu kembali muncul. Begitu seterusnya.

Setelah sholat subuh, gue tidur lagi...
DAN LO TAU?
Gue mimpi dia lagiiiiiiiiii! Dengan peran yang samaaaaa.
Walaupun alur ceritanya beda..
Tapi rasanya makin-makin muncul. Makin bahagia, makin seneng.... (di mimpi itu)


Jam 09:00 gue bangun tanpa kompromi.
menyudahi mimpi gue yang semakin ngawur.


Mungkin kalian yang baca, ngerasa ini cuma perasaan doang, cuma mimpi doang..
Tapi gue gak cuma ngerasa, ada keyakinan dibalik itu.
Gue patut bingung dong. Karena sebelumnya gak pernah gue ngerasa sedrama ini.
Sampe detik inipun saat gue ngetik ini nih, gue mikir...


KENAPA BISA BEGINI YAAA?
APA INI PERTANDA DARI ALLAH?
ATAU INI CUMA SEBUAH KEBETULAN?


-IR-